18 Agustus 2008
Demikianlah Cinta
Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 2007 Trinity Optima
Kata demi kata kurangkai untukmu
nampaknya tak sepenuhnya kau mengerti
Memang yang kutulis kalimat bersayap
kerna begitulah puisi
Namun sesungguhnya aku hanya ingin mengatakan
ho... aku cinta kamu
Cinta seperti kupu-kupu yang terbang melayang
Sayapnya warna-warni memabukkan
Bila kau kejar ia terbang semakin jauh
Bayangnya pun tak mampu kau raih
Bila engkau diam ia akan datang menghampiri,
ho hinggap di hatimu
Kekasihku, ulurkan jemari tanganmu,
dekaplah aku ke dalam helaan nafas
ho... rindu biarkanlah terbakar
ho... cemburu biarkanlah membara
sebab ho... demikianlah cinta
Cinta seperti kupu-kupu yang terbang melayang
Sayapnya warna-warni memabukkan
Bila kau kejar ia terbang semakin jauh
Bayangnya pun tak mampu kau raih
Bila engkau diam ia akan datang menghampiri,
ho ho ho hinggap di hatimu
Kekasihku, ulurkan jemari tanganmu,
dekaplah aku ke dalam helaan nafas
ho... rindu biarkanlah terbakar
ho... cemburu biarkanlah membara
sebab ho... ho... ho... rindu biarkanlah terbakar
ho... cemburu biarkanlah membara
sebab ho... demikianlah cinta
Mengarungi Keberkahan Tuhan
Lirik oleh SBY, Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 2007 Nagaswara.
Sungguh hikmah
Hari ulang tahunku
Aku bersyukur ke hadirat Illahi
Tunjukkanlah arah
Jalan yang terbaik
Berlayar menuju pantai tujuan
Walau aku jauh di negeri seberang
Aku berdoa dengan penuh harapan
Kuatkanlah hati
Teguhkanlah iman
Bekal hidup menjemput masa depan
Hidup takkan pernah sepi tantangan
Menguji kesabaran kita
Hidup takkan pernah putus cobaan
Kita mesti tetap tegar bertahan
Mari kita lanjutkan
Tugas dan pengabdian
Mengarungi keberkahan Tuhan
Mensyukuri kemurahan Tuhan.
Surat dari Desa
Lirik oleh Oding Arnaldi dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 1987 Atlantic Records Ind.
Surat kecil dari desaku
Sahabat lama yang tinggal di desa
Rupanya sangatlah rindu padaku
Sewindu tiada bertemu
Dan akupun bukannya lupa
Mungkinkah tanganku yang belum sempat?
Dan suratnya menggugat hati
Desaku yang anggun dia membanggun
Katanya, "Bilakah pulang ke desa?"
Tak jumpa yang bermalasan
karena mereka asyik belajar
Desaku galakkan wajib belajar
Katanya mereka tak ingin tertinggal
dengan mereka yang ada di kota
Bila perlu kita berpacu
demi harapan negeri ini
berjuang melawan kebodohan
demi negeriku yang tercinta
Katanya mereka tak ingin tertinggal
dengan mereka yang ada di kota
Bila perlu kita berpacu
demi harapan negeri ini
berjuang melawan kebodohan
demi negeriku yang tercinta
Untuk Anakku Tercinta
Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 1983 King's Records
Hening, sepi di sekelilingku
Hanya terdengar nyanyian angin malam
Betapa damai tinggal di dusun ini
Mengalirlah segala getar cinta kasih
Sesekali ingin kuajak engkau datang
menikmati rembulan bersinar
Bening, polos bola matamu
membasuh segala luka di dalam jiwa
Engkau yang hadir bersama kesegaran
seperti salju turun di musim dingin
Segera engkau dapat dengar nyanyian alam
di dusun ini semua indah, tenteram
Cintaku terhadap negeri ini akan kuturunkan padamu
Semburat sinar merah keemasan,
gugusan senja di batas cakrawala
Marilah kutunjukkan agung tanah leluhur, anakku
Senyap bagai dibasuh embun
Musik pepohonan mengiring istirah
Marilah bersamaku pejamkan mata
Mengembara hanya sekedar pertimbangan
Kembali dan peluklah tanah pusakamu
Di dusun ini mestinya bersemi cintamu
Cintaku terhadap negeri ini akan kuturunkan padamu
Semburat sinar merah keemasan,
gugusan senja di batas cakrawala
Marilah kutunjukkan agung tanah leluhur, anakku
Untuk anakku tercinta
Izinkan Aku Reguk CintaMu
Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 2008 Trinity Optima.
Aku bertasbih
Bukan hanya karena
Takut akan azab NerakaMu
Aku bertahmid
Bukan hanya karena
Ingin merebut nikmat surgaMu
Aku bertakbir
Seluruh jiwa dan raga
Karena sungguh mendambakanMu
MerindukanMu
MencintaiMu
Kekasihku
Izinkan aku
Membasahi sajadah
Bersimbah airmata
Dalam sujud
Oh... Engkaulah yang Maha Perkasa
Oh.. Engkaulah yang Maha Segalanya
Yaa Allah...
Yaa Rahman...
Yaa Rahim...
Yaa Karim...
Segala puji bagiMu
Izinkan aku
Runduk memohon ampun
Lafazkan taubat dan istighfar
Izinkan aku reguk CintaMu.
Masih Ada Waktu
Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 2008 Trinity Optima
Bila masih mungkin kita menorehkan bakti
atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas
Mumpung masih ada kesempatan buat kita
mengumpulkan bekal perjalanan abadi
Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu
Entah sampai kapan, tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasihNya, hanya atas kehendakNya
Kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun ilalang, kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba meminjam catatanNya
Sampai kapankah gerangan waktu yang masih tersisa?
Semuanya menggeleng, semuanya terdiam,
semuanya menjawab, "Tak mengerti."
Yang terbaik hanyalah segeralah bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu
Kita pasti ingat tragedi yang memilukan
Kenapa harus mereka yang terpilih menghadap?
Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta
Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu
Entah sampai kapan, tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasihNya, hanya atas kehendakNya
Kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun ilalang, kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba meminjam catatanNya
Sampai kapankah gerangan waktu yang masih tersisa?
Semuanya menggeleng, semuanya terdiam,
semuanya menjawab, "Tak mengerti."
Yang terbaik hanyalah segeralah bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu
KepadaMu Aku Pasrah
Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 2008 Trinity Optima
KepadaMu aku pasrahkan
seluruh jiwa dan ragaku
Hidup dan mati ada di tanganMu
Bahagia, sedih ada di jariMu
Cukup lama aku mencari,
menembus pekat dan menerjang kelam,
menyusuri langkah yang makin jauh
Adalah firmanMu pemandu jalanku
Batu gunung tetap tegap tegar
meski angin geram menerpa
Batu karang tak hendak terhempas
meski ombak menerjang terjang
Rindu keteguhan imanku
Hamparan langit biru ho ho
Kering air mata hapuslah duka
Adalah firmanMu pemandu jalanku
KepadaMu aku memohon
nyalakan semangat, bangkitkan nyali,
robohkan tantangan ombak lautan
Rahasia hidup mesti terpecahkan
Hidupku MilikMu
Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 2008 Trinity Optima.
Ketika aku mencari cahayaMu
menerobos lewat celah dedaunan
Besilangan semburatMu dalam kabut
Aku terpaku, aku terpana,
aku larut di dalam nyanyian burung-burung
Gemuruh di dadaku
sirna bersama keheningan rimba raya
Ketika aku mendengar suaraMu
Bergema di ruang dalam jiwa,
mengalir sampai ke ujung jemari
Aku mengepal, aku tengadah
Rindu yang aku simpan membawa aku terbang,
menjemput bayang-bayang
Senyap ditelan keheningan rimba raya
Apapun t'lah aku coba dan tak henti bertanya
Setiap sudut, setiap waktu tak surut 'ku mencari
Ke mana, di mana aku lepas dahaga?
Kepada siapa aku rebah bersandar?
Tak mungkin kubuang
rindu yang semakin dalam bergayut
Hidupku memang milikMu, hanya untukMu
hm hm
Ke mana, di mana aku lepas dahaga?
Kepada siapa aku rebah bersandar?
Tak mungkin kubuang
rindu yang semakin dalam bergayut hm
Hidupku memang milikMu, hanya untukMu
ho ho ho ho
Hidupku memang milikMu, hanya untukMu
ho... hanya untukMu
Langganan:
Postingan (Atom)