17 Agustus 2008

Dan Hari Ini Engkau



Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 2008 Trinity Optima

Lembut suara seruling entah siapa gerangan yang meniup
bak tetes embun tatkala kau terjaga
Tak ada lagi tanda tanya apakah esok bakal jadi milikmu?

Dan sinar matahari merangkak bangkit tinggalkan kaki langit
menyongsong hari ini yang penuh harapan
berkemaslah, tinggalkan masa silam yang dibelenggu kegelapan

Marilah kita bersyukur bersama-sama ucap Alhamdulillah
dan kita peringati setiap kali dengan Dzikrullah
kita buka langkah baru, lembar-lembar keindahan dengan Bismillah

Dan hari ini engkau dengan tegar ucapkan selamat tinggal
kepada kebodohan, kepada terik jalanan, kepada langkah yang termangu
dan kau bawa dengan hati goyah

Marilah kita bersyukur bersama-sama ucap Alhamdulillah
dan kita peringati setiap kali dengan Dzikrullah
kita buka langkah baru, lembar-lembar keindahan dengan Bismillah
dengan Bismillah

Rindu KehadiranMu



Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade

Betapun jauhnya aku mengembara tak dapat kulepaskan
SuaraMu berbisik lewat kedalaman jiwa
Ketika ombak di lautan melambung, memecah keheningan
Aku rindu kehadiranMu meski hanya lewat mimpi

Kukirimkan untaian kata indah dalam nyanyian
lewat matahari, rembulan, dan taburan bintang
Kauberikan cintaMu maha luas bak bentangan samudera
Kuarungi dengan sujud dan ketulusan

Betapa pun rindunya aku ingin bertemu denganMu
Terasa panjang hari-hari yang harus kulewati
Betapa banyak kanvas kugores lukisan wajahMu
Namun tak dapat kureka keteduhanNya

Kukirimkan untaian kata indah dalam nyanyian
lewat matahari, rembulan, dan taburan bintang
Kauberikan cintaMu maha luas bak bentangan samudera
Kuarungi dengan sujud dan ketulusan

Betapa pun rindunya aku ingin bertemu denganMu
Terasa panjang hari-hari yang harus kulewati
Betapa banyak kanvas kugores lukisan wajahMu
Namun tak dapat kureka keteduhanNya

Dia Lelaki Ilham dari Sorga



Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 2008 Trinity Optima

Dia yang berjalan melintasi malam
adalah dia yang kemarin dan hari ini
akan selalu menjadi ribuan cerita
karena dia telah menempuh semua perjalanan
Dia berjalan dengan kakinya,
dia berjalan dengan tangannya,
dia berjalan dengan kepalanya
tetapi ternyata ia lebih banyak berjalan dengan pikirannya

Dia jelajahi jagat raya ini
dengan telanjang kaki dan tubuh penuh daki
Meskipun ia lebih lapar dari siapapun,
meskipun ia lebih sakit dari siapapun
ia menempuh lebih jauh dari siapapun
Meskipun ia lebih miskin dari siapapun,
meskipun ia lebih nista dari siapapun
Tetapi ternyata ia lebih tegak perkasa dari siapapun

Batu-batu seperti menyingkir
sebelum ia datang, sebelum ia lewat
Semak-semak seperti menguak
sebelum dia injak, sebelum dia menyeberang
Ia berjalan dengan matanya,
ia berjalan dengan perutnya,
ia berjalan dengan punggungnya
tetapi ternyata ia lebih banyak berjalan dengan fikirannya

Gadis-gadis selalu menyapa
karena dia tampan meskipun penuh luka
Kata-katanya tak bisa dimengerti
Tetapi selalu saja akhirnya terbukti
ia lelaki gagah perkasa,
ia lelaki ilham dari sorga,
ia lelaki yang selalu berkata,
"bahwa kita pasti akan kembali lagi kepadaNya."
du du du du du du du du du du du du

Menjaring Matahari



Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 2008 Trinity Optima

Kabut, sengajakah engkau mewakili pikiranku?
pekat, hitam berarak menyelimuti matahari
aku dan semua yang ada di sekelilingku
merangkak menggapai dalam gelap

Mendung, benarkah pertanda akan segera turun hujan?
deras, agar semua basah yang ada di muka bumi
siramilah juga jiwa kami semua
yang tengah dirundung kegalauan

Roda jaman menggilas kita terseret tertatih-tatih
sungguh hidup terus diburu berpacu dengan waktu
tak ada yang dapat menolong selain yang di sana
tak ada yang dapat membantu selain yang di sana

Dialah Tuhan
Dialah Tuhan

Roda jaman menggilas kita terseret tertatih-tatih
sungguh hidup terus diburu berpacu dengan waktu
tak ada yang dapat menolong selain yang di sana
tak ada yang dapat membantu selain yang di sana

Dialah Tuhan
Dialah Tuhan
ho ho ho... ho ho ho Tuhan
ho ho ho
hm hm hm Tuhan
ho ho ho Tuhan
ho ho ho

Berita Kepada Kawan



Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 2008 Trinity Optima

Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang, engkau tak duduk di sampingku, kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
di tanah kering berbatuan

ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho

Tubuhku terguncang di hempas batu jalanan
Hati tergetar menampak kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
gembala kecil menangis sedih ho ho ho ho

Kawan coba dengar apa jawabnya
ketika ia kutanya "Mengapa?"
Bapak ibunya telah lama mati
ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
kepada karang, kepada ombak, kepada matahari
tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit

Barangkali di sana ada jawabnya
mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho

Kawan coba dengar apa jawabnya
ketika ia ku tanya "Mengapa?"
Bapak ibunya telah lama mati
ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
kepada karang, kepada ombak, kepada matahari
tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit

Barangkali di sana ada jawabnya
mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho

Berjalan di Hutan Cemara



Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 20008 Trinity Optima.

Berjalan di hutan cemara
langkahku terasa kecil dan lelah
makin dalam lagi
'ku ditelan fatamorgana

Tebing tanah basah di pinggir jalan setapak
seperti garis wajahMu
teduh dan kasih
makin dalam lagi
'ku dicengkam kerinduan

Kabut putih melintas di jalanku
jarak pandangku dua langkah ke depan
ada seberkas cahaya
menembus rimbun dedaunan
Sanggupkah menerangi jalanku?

Dan aku berharap
kapankah kiranya
aampai di puncak sana?

Aku 'kan bertanya, "Siapa diriku?"
aku 'kan bertanya, "Siapakah Kamu?"
aku 'kan bertanya, "Siapa mereka?"
aku 'kan bertanya, "Siapakah kita?"

Bingkai Mimpi



Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 2008 Trinity Optima

Dalam kepekatan mimpiku
wajahMu tersembunyi
Alam semesta, matahari, bintang, rembulan
Semua datang sujud buatMu
Menikam cinta paling dalam

Du du du du du du du
du du du du du

Dari sudut manakah gerangan
aku dapat segera mulai
melukiskan Engkau yang kasat mata namun ada
Bahkan mengalir dalam darah
Hidup t'lah kujanjikan buatmu

Garis-garis aku satukan
menampilkan watak yang beringas
Titik-titik aku kumpulkan
menampilkan rona geriap

Terlalu jauh dari wajahMu
yang agung, teduh, dan kasih
Kini kuyakini sepenuhnya Engkau tak mungkin kugambar
Tinggal kumohon ampunanMu atas kelancangan mimpiku

Dalam kesejukan nafasMu
aku khusyuk sembahyang
Barangkali dapat kutafsirkan makna firmanMu
Peluklah aku dalam damai,
siramilah dengan cinta

Garis-garis aku satukan
menampilkan watak yang beringas
Titik-titik aku kumpulkan
menampilkan rona geriap

Terlalu jauh dari wajahMu
yang agung, teduh, dan kasih
Kini kuyakini sepenuhnya Engkau tak mungkin kugambar
Tinggal kumohon ampunanMu atas kedangkalan mimpiku

Du du du du du du du du
du du du du du du du du
du du du du du du du
du du du du du

Kosong



Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 2008 Trinity Optima

Ketika diam menjerat aku ke dalam ruang hampa
Angin berhembus, tajam mengiris, menusuk rembulan
BayanganMu seperti lenyap disapu gelombang
Perahuku terombang-ambing dan tenggelam

Ketika hening merenggut aku ke dalam galau jiwa
Suara ranting meronta-ronta, merobek mentari
DekapanMu masih terasa hangat dalam darah
Bintang-gemintang bersembunyi dalam kelam

Kosong, ho ho pikiran hampa menerawang
Kosong, ho ho langit terasa semakin gelap
Entah bermimpi tentang apa, terpenggal-penggal ho..
Entah sujud kepada siapa aku berserah

Kosong, ho ho pikiran hampa menerawang
Kosong, ho ho langit terasa semakin gelap
Mestinya aku hanya diam dalam tawakal ho..
atau kuurai air mata dalam sembahyang
atau kuurai air mata dalam sembahyang

Taubat



Lirik dan Lagu oleh Ebiet G. Ade
© 2008 Trinity Optima

KepadaMu ingin kupersembahkan bakti dan sujudku
Sekian lama terselubung dalam langit
namun aku tetap setia ho ho

Mencari Engkau yang memberi kehidupan
dan senantiasa akan menjaga ho ho
Biarlah jiwa kupasrahkan, peluklah
ragaku di dalam dekapanMu

KepadaMu ingin aku tumpahkan segala-galanya
Jalan panjang telah aku lewati
menyusuri kegelapan ho ho

Secercah sinar yang gemintang merasuk,
membuka seluruh kesadaranku ho ho
Di mana aku dapat rebah tenteram
tidur lena dalam pelukanMu?

Mencari Engkau yang memberi kehidupan
dan senantiasa akan menjaga ho ho
Biarlah jiwa kupasrahkan, peluklah
ragaku di dalam dekapanMu

Secercah sinar yang gemintang merasuk,
membuka seluruh kesadaranku
Di mana aku dapat rebah tenteram
tidur lena dalam pelukanMu?

Kembara Lintasan Panjang



Lirik dan Lagu Oleh Ebiet G. Ade
© 2008 Trinity Optima

Perjalanan yang tak pernah kuduga
menelusuri kemarau,
melangkahi hari-hari gelap,
mengais di bumi yang panas

Pemahaman makna yang maha sulit
Menerjemahkan khayalan,
melengkapi semua kenyataan
hidup di alam semesta

Matahari menumbuhkan jaringan fikiran
Kehangatannya mesti kita hayati
Mata hati mungkin jauh lebih banyak melihat
kejujuran sering terkubur di dasar jiwa

Perjalanan yang tak pernah selesai
kecuali atas kehendakNya
Memahami inti kehidupan
Keletihan pun tak terasa

Matahari menumbuhkan jaringan fikiran
Kehangatannya mesti kita hayati
Mata hati mungkin jauh lebih banyak melihat
kejujuran sering terkubur di dasar jiwa,
sering terbenam di bawah mata